Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam hidup; jika ikhlas, maka tertawalah agar lebih sehat....
Para seksolog dianjurkan untuk mengantongi sertifikat sebagai Laughter Yoga Leader, atau praktisi yoga dengan terapi tertawa untuk membantu pasien yang dilanda problem seputar seks. Hal itu diungkapkan Dr. Martha Lee, pendiri sekaligus seksolog klinis di Eros Coaching, Singapura. Lalu, apa hubungan antara tertawa dengan tingkat kepuasan seks?
Inti dari Laughter Yoga adalah mengombinasikan aktivitas tertawa tanpa sebab dengan teknik pernapasan yoga, yang disebut Pranayama. Terapi Laughter Yoga adalah tertawa tanpa sebab; tidak ada hubungannya dengan humor, lelucon atau komedi. Untuk tertawa, peserta yoga menggunakan kontak mata serta keceriaan anak kecil, yang akan membuat seseorang tertawa dengan spontan dan terbahak-bahak dalam waktu lama. Konsep Laughter Yoga adalah berdasarkan fakta ilmiah bahwa tubuh tidak bisa membedakan mana tertawa palsu dan asli. Dari reaksi tersebut, seseorang akan mendapatkan keuntungan baik secara fisik maupun psikis.
Martha pun telah mencoba Laughter Yoga tersebut. Berdasarkan pengalamannya, setelah tertawa hampir enam jam, ia bisa merasakan energi yang didapatnya dari tertawa masuk ke dalam tubuh. Lalu, apa hubungan antara seks dan tertawa? Kenapa para seksolog dianjurkan untuk menangani pasiennya dengan terapi tawa? Terlalu banyak orang memandang seks sebagai sesuatu yang serius. Khawatir tidak bisa memuaskan pasangan, takut tak mendapatkan orgasme atau minder dengan bentuk tubuh. Dengan tertawa, tidak hanya mengurangi stres dan kecemasan, tapi juga mengubah mood di kamar tidur. Di dalam Laughter Yoga, orang memalsukan tawa sampai akhirnya benar-benar tertawa dengan spontan.
Hal yang sama juga bisa terjadi saat berhubungan seks. Memalsukan tanda-tanda orgasme bisa memicu timbulnya orgasme yang sesungguhnya. Di samping itu, tertawa membantu menciptakan lebih banyak neuropath dalam tubuh, yang mempermudah Health Lovers merasakan sensasi dan kenikmatan. Sama juga dengan orgasme bukan?
Sumber : wolipop.com
Para seksolog dianjurkan untuk mengantongi sertifikat sebagai Laughter Yoga Leader, atau praktisi yoga dengan terapi tertawa untuk membantu pasien yang dilanda problem seputar seks. Hal itu diungkapkan Dr. Martha Lee, pendiri sekaligus seksolog klinis di Eros Coaching, Singapura. Lalu, apa hubungan antara tertawa dengan tingkat kepuasan seks?
Inti dari Laughter Yoga adalah mengombinasikan aktivitas tertawa tanpa sebab dengan teknik pernapasan yoga, yang disebut Pranayama. Terapi Laughter Yoga adalah tertawa tanpa sebab; tidak ada hubungannya dengan humor, lelucon atau komedi. Untuk tertawa, peserta yoga menggunakan kontak mata serta keceriaan anak kecil, yang akan membuat seseorang tertawa dengan spontan dan terbahak-bahak dalam waktu lama. Konsep Laughter Yoga adalah berdasarkan fakta ilmiah bahwa tubuh tidak bisa membedakan mana tertawa palsu dan asli. Dari reaksi tersebut, seseorang akan mendapatkan keuntungan baik secara fisik maupun psikis.
Martha pun telah mencoba Laughter Yoga tersebut. Berdasarkan pengalamannya, setelah tertawa hampir enam jam, ia bisa merasakan energi yang didapatnya dari tertawa masuk ke dalam tubuh. Lalu, apa hubungan antara seks dan tertawa? Kenapa para seksolog dianjurkan untuk menangani pasiennya dengan terapi tawa? Terlalu banyak orang memandang seks sebagai sesuatu yang serius. Khawatir tidak bisa memuaskan pasangan, takut tak mendapatkan orgasme atau minder dengan bentuk tubuh. Dengan tertawa, tidak hanya mengurangi stres dan kecemasan, tapi juga mengubah mood di kamar tidur. Di dalam Laughter Yoga, orang memalsukan tawa sampai akhirnya benar-benar tertawa dengan spontan.
Hal yang sama juga bisa terjadi saat berhubungan seks. Memalsukan tanda-tanda orgasme bisa memicu timbulnya orgasme yang sesungguhnya. Di samping itu, tertawa membantu menciptakan lebih banyak neuropath dalam tubuh, yang mempermudah Health Lovers merasakan sensasi dan kenikmatan. Sama juga dengan orgasme bukan?
Sumber : wolipop.com